ssSastra merupakan hasil dari;
Cerminan masyarakat.
Artinya; Bahwa kelahiran sastra tidak dalam hanya kekosongan sosial belaka. Kehidupan sosial akan menjadi picu lahirnya karya sastra. Karya sastra yang berhasil atau sukses, yaitu yang mampu mereflaksikan zamannya. Kendati sosiologi dan sastra mempunyai perbedaan tertentu, namun sebenarnya dapat memberikan penjelasan terhadap makna teks sastra. (Laurenson dan Swingewood, 1972). Hal ini dapat dipahami, karena sosiologi oyek studinya tentang manusia dan sastra pun demikian. Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tak lepas dari akar masyarakat. Dengan demikian, meskipun sosiologi dan satra adalah dua hal yang berbeda namun dapat saling melengkapi. Dalam kaitan ini, sastra merupakan sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan satu tes dialektika antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra.
Dalam hal ini, teks sastra dilihat sebagai sebuah pantulan zaman, karena itu "ia" menjadi saksi zaman. Sekaligus aspek imajinasi dan manipulasi tetap ada dalam sastra, aspek sosial pun juga tidak bisa diabaikan. Aspek-aspek kehidupan sosial akan memantul penuh ke dalam karya sastra.
intinya, sastra itu terbentuk karena masyarakat.
(Suwardi Endraswara, "METODOLOGI PENELITIAN SASTRA". Media Pressindo. 2008
Cerminan masyarakat.
Artinya; Bahwa kelahiran sastra tidak dalam hanya kekosongan sosial belaka. Kehidupan sosial akan menjadi picu lahirnya karya sastra. Karya sastra yang berhasil atau sukses, yaitu yang mampu mereflaksikan zamannya. Kendati sosiologi dan sastra mempunyai perbedaan tertentu, namun sebenarnya dapat memberikan penjelasan terhadap makna teks sastra. (Laurenson dan Swingewood, 1972). Hal ini dapat dipahami, karena sosiologi oyek studinya tentang manusia dan sastra pun demikian. Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tak lepas dari akar masyarakat. Dengan demikian, meskipun sosiologi dan satra adalah dua hal yang berbeda namun dapat saling melengkapi. Dalam kaitan ini, sastra merupakan sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan satu tes dialektika antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra.
Dalam hal ini, teks sastra dilihat sebagai sebuah pantulan zaman, karena itu "ia" menjadi saksi zaman. Sekaligus aspek imajinasi dan manipulasi tetap ada dalam sastra, aspek sosial pun juga tidak bisa diabaikan. Aspek-aspek kehidupan sosial akan memantul penuh ke dalam karya sastra.
intinya, sastra itu terbentuk karena masyarakat.
(Suwardi Endraswara, "METODOLOGI PENELITIAN SASTRA". Media Pressindo. 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar