Dan aku pikir,
beginilah hujan menyumbat putik mawar untuk berbuah.
membenamkan rerumputan,
menangis mengaisi tanah.
Untung aku tak kehilangan akal,
menunjuk daun kering dengan kedua mata.
akan seperti itulah aku
bila masih ada umur
aku pun jadi rapuh dan robek ditembus zaman.
Bagaimana sekarang,
bukan hanya sepi yang mengalahkan.
Tapi suatu saat lautan pula tak nampak.
Dari tempat dudukku
sekarang masih bisa ku lewatkan.
Namun esok?
siapa yang tahu....
(David Christiyanto)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar