Rabu, 04 Maret 2009

Perbicanganku pada Jam Dinding

Jam dinding menatap ragu,
mencuri lelah tubuhku terbaring di atas dipan.
Kami saling pandang
bisu tetapi bicara.
kami;
sama sama menyalahkan
sama sama tak menganggap.
sama sama berbuat angkuh
sama sama
sama sama
sama sama semakin geram
akhirnya mengalah.

Tak tahu siapa yang memulainya memutuskan berdamai.
Dan seketika kami sama-sama tidak tahu.

Kami terpisah tak saling temu
tak saling ada.
Tapi aku tidak merindunya
Aku berada dalam waktuku yang dia tidak menemukannya.

Sangat jauh mungkin?

Dan akan tahu setelah aku terbangun.
Kita sama-sama tersenyum seolah baru bertemu.


(David Christiyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar