kau adalah titisan dari lumbung embun yang terbungkus benang sutera,
melebihi indahnya dari hujan permata sekalipun.
kau elok bagai pagi yang selalu memberiku tempat,
menyirami beribu hektar luas perkebunan mawar dalam diriku,
menyirnakan riuh angin di pematang daratanku yang tak henti-hentinya menyemai biru,
hingga tak ingin pergi bayangmu dari larut sang bulan di penghujung senjaku,
memastikan jelas perkara diriku yang bermuasahbah.
(David Yuli Christiyanto Wahono)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar