biasanya aku menitip pesan pada malam,
menyandarkan diri, di bawah lautan angkasa.
tapi kali ini
kebosanan nampak dibawa mendung,
dan hujan bagai tabir yang menutup keberadaanku.
jadi ku katakan
pesan wangian rindu ini untukmu;
manakala dunia ini
tersenyum mengikuti langit pagi,
ku hantarkan;
itu karena dirimu yang melewati jalan depan mataku
menampar malasku
dan memberiku saku angin pagi.
namun kini sepertiku diam,
menyembunyikan paras cantikmu di rematan bayangku.
dengan syair malam
melewati tarian gerimis melangit
menenam taman andaianku.
(David Christiyanto)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar