indah melukis begitu transparan dari hunian yang tak berpeluk.
di atas penuh kedamaian, untuk saat yang aku tak tahu sampai kapan berada.
melihatnya seperti anak mengumpat di balik punggung bundanya.
menggoda,
malu malu begitu rupanya terlihat memanggil tak sengaja.
masih saat yang lengang di keheningan
aku menatapnya,
lalu memanggilnya dalam keterbaringan senja.
manik manik langit,
sungguh baik dirimu di kejauhan sana,
tersenyum dan terbiasa denganku yang tak asing lagi.
hingga ada yang merasa ingin tahu,
di kedalaman mataku terus merangkak naik.
dan mudah,
bercucuranlah air bening itu berkenalan denganmu menebar di pipiku
mengagumi lebih jauh dari jarak antara dirimu bersamaku menempati.
malam....
(David Christiyanto)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar